Harini aku pandang langit. Tiada apa yang aku rasa [seperti kebiasaan nya]… Cuma... langit itu biru. Dan tinggi sehingga tidak mampu aku mencapainya.
Fuh. Penat melayan karenah 'arab²' yang berbagai keletah.
"Cantik kan langit harini?" Sapa ukhti yang asyik dengan handphone samsung s3 nya menghadap langit.
Hampir setiap kali berjumpa dengan ukhti itu dia akan berbicara tentang langit itu.
Hairan.
"Okay. Memang cantik pun" aku menjawab secara selamba.
"Subhanallah."
Aku terdiam.
********
"Dia lah yang telah mengaturkan kejadian tujuh petala langit yang berlapis-lapis; engkau tidak dapat melihat pada ciptaan Allah Yang Maha Pemurah itu sebarang keadaan yang tidak seimbang dan tidak munasabah; (jika engkau ragu-ragu) maka ulangilah pandangan - (mu) - dapatkah engkau melihat sebarang kecacatan?"
"Kemudian ulangilah pandangan (mu) berkali-kali, nescaya pandanganmu akan berbalik kepadamu dengan hampa (daripada melihat sebarang kecac itu atan), sedang ia pula berkeadaan lemah lesu (kerana habis tenaga dengan sia-sia)."
[67:3,4]
Di dalam Al-Furqan turut mencerita kan tentang langit itu. Hmm.
Mungkin sekarang aku baru terfikir. Langit itu bukan sekadar biru. Langit itu... sangat indah. Salah satu kekuasaan Allah yang Aziz.
Hari hari aku baca surah AlMulk sebelum ke kamar, tapi kini baru terdetik untuk membaca terjemahan nya.
Sangat indah.
Jendela bertabirkan helaian kain langsir merah jambu ku selak. Aku mendongak ke langit. Langit malam ini terang, indah dan kelihatan bercahaya walaupun tidak kebiruan seperti biasa. Aku tewas. Lalu mengalir kan air mata. Tenang nya melihat ciptaan Allah.
"Allah, ampunkan aku"
***********
"Ia menciptakan langit dengan tidak bertiang sebagaimana yang kamu melihatnya; dan Ia mengadakan di bumi gunung-ganang yang menetapnya supaya bumi itu tidak menghayun-hayunkan kamu; dan Ia biakkan padanya berbagai jenis binatang. Dan Kami menurunkan hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan di bumi berbagai jenis tanaman yang memberi banyak manfaat."
[Al Luqman:10]
Langit itu bukan sekadar biru.